Judul
: Remember When
Penulis
: Winna Efendi
Penerbit
: Gagas Media
Tahun terbit
: 2011
Jumlah
halaman : 248 halaman
Genre : Novel
Winna Efendi adalah salah seorang penulis
Indonesia yang namanya mulai menanjak karena cara penulisannya. Kisah cinta ABG
yang biasanya terkesan picisan, bisa menjadi indah lewat tangan Winna. Remember
When ini ditulis dari sudut pandang tokoh-tokohnya. Sehingga saat anda
membacanya, anda akan seolah-olah mengintip beberapa diary anak-anak SMU dalam
urutan kronologis, sehingga akhirnya anda akan mendapatkan keseluruhan
ceritanya lengkap dengan perasaan masing-masing individu yang terlibat di
dalamnya. Remember When merupakan novel keempat Winna
setelah Kenangan Abu-Abu, Ai, Refrain, dan Glam Girls Unbelievable. Seperti
novel-novel sebelumnya, Remember When berisi tentang cerita simple namun
menarik. Ceritanya difokuskan pada empat tokoh utama dan settingnya adalah
siswa SMA.
Novel ini menceritakan persahabatan dan cinta empat sahabat. Freya,
Gia, Moses, dan Adrian. Freya adalah seorang cewek cerdas, antisosial, apa
adanya, dan cuek. Ia bersahabat dengan Gia, si cantik yang ceria, popular, dan
selalu menemukan kenyamanannya saat melukis. Sementara Moses, dia tipikal cowok
perfeksionis, kaku, disiplin, sulit mengekspresikan diri, tanggung jawab dan
pintar. Ia bersahabat dengan Adrian yang berkepribadian terbalik dengannya.
Adrian adalah cowok keren yang suka bermain basket dan merupakan cowok idaman
cewek-cewek di sekolahnya.
Adrian berpacaran
dengan Gia.Dan tak mau kalah, Moses juga berpacaran dengan Freya. Tentu saja
tidak ada pasangan secocok mereka disekolah itu. Adrian dan Gia dengan tingkah
heboh dan touchy mereka, serta Moses dan Freya yang keliatan cocok banget
menyandang gelar Mr dan Mrs Perfekto karena sama-sama selalu mendapatkan
peringkat umum di sekolah mereka.
Freya yang sedikit antisosial
menyebabkan Andrian yang merupakan pacar sahabatnya sendiri tidak akrab
dengannya, bahkan jarang untuk mereka saling tegur satu sama lain. Hingga pada
suatu hari, Adrian dan Freya hanya pergi berdua ke café tempat biasa mereka
doubledate karena Moses sibuk dengan bimbingan belajarnya dan Gia yang masih di
sanggar lukis. Hari itu merupakan hari dimana pertama kalinya Adrian merasa nyaman
berada didekat cewek selain Gia, pacarnya sendiri.
Hari demi hari Perubahan
terjadi pada mereka berempat. Kekacauan ini mulai terjadi saat Freya merasa
jenuh dengan hubungannya yang begitu-begitu saja karena Moses cenderung pemalu
pendiam dan sibuk dengan kegiatan OSISnya. Dan Adrian yang merasa hubungannya
mulai tidak sehat setelah kebohongan-kebohongan kecil yang ia buat serta
kesalahannya telah meniduri Gia. Ditambah lagi, Adrian dan Freya ternyata
sama-sama mempunyai perasaan suka satu sama lain tanpa sepengetahuan Gia dan
Moses. Freya yakin bahwa cintanya selama ini adalah Adrian, bukanlah Moses.
Begitupun dengan Adrian. Karena tidak mau memendam semua kebohongan terlalu
lama, akhirnya Adrian memberanikan diri untuk bicara langsung ke Gia tentang
persoalan ini. Gia yang sangat menyayangi Adrian sangat terpukul mendengar
semua pengakuan Adrian.
Lain halnya dengan Freya yang
berada diantara dua posisi yang berat. Antara Moses, pacarnya yang sebebnarnya
bukan cinta yang ia cari selama ini, atau Adrian pacar sahabat karibnya yang
menurutnya Adrianlah cinta sejatinya. Disisi lain, Freya juga berfikir walaupun
Moses bukanlah orang yang dia cari selama ini, tapi rasa sayangnya kepada Moses
sudah tertanam dihatinya. Selain itu, Freya juga tidak tega melihat Gia yang
bakal kehilangan separuh hidupnya kalau Adrian meninggalkannya. Akhirnya dengan
berat hati, Freya memutuskan untuk menyudahi kebohongannya dan tak mau lagi
menjalin hubungan atau menaruh perasaan pada Adrian.
Freya dan Adrian akhirnya membuat kesepakatan
untuk melupakan semua yang sudah terjadi diantara mereka. Adrian juga berjanji
akan kembali pada Gia. Namun, Adrian tidak bisa menjepati janjinya. Adrian
membuat pengakuan ke Moses bahwa dia sayang Freya. Kemarahan besar muncul dari
diri Moses. Semuanya semakin rumit. Moses memutuskan hubungannya dengan Freya
pada saat itu juga. Persahabatannya dengan Adrian juga kandas pada saat yang
sama.
Seperti halnya hubungan Adrian dan Moses,
hubungan Gia dan Freya pun sudah sangat memburuk. Gia yang dulunya tak pernah
terpisah dengan Freya, kini lebih memilih untuk bergaul dengan teman-temannya
yang isi otaknya didominasi oleh hura-hura.
Waktu terus berjalan dan hari kelulusan
akhirnya tiba. Lagi lagi Moses mendapat nilai terbaik di sekolahnya. Pada saat
itulah, Moses bertekad bulat untuk meminta maaf pada Freya, memaafkan Adrian
dan berusaha mengembalikan persahabatannya dengan Adrian yang sempat mati agar
bisa bersemi kembali.
Hubungan Freya, Moses dan Adrian kembali normal sebagaimana layaknya teman. Freya dan Moses yang sama-sama satu universitas dan satu jurusan kedokteran telah menjalani hidup sebagai sepasang sahabat dekat. Sedangkan Gia dan Adrian, mereka melanjutkan pendidikannya di London. Gia yang masuk ke jurusan Seni dan Adrian dibidang bisnis. Berjalannya waktu, Gia sudah mulai mengerti perasaan Adrian pada Freya. Gia akhirnya memutuskan hubungannya dengan Adrian dan merelakan Adrian untuk mengejar cintanya pada Freya. Adrian pun akhirnya kembali ke Indonesia untuk Freya.
Hubungan Freya, Moses dan Adrian kembali normal sebagaimana layaknya teman. Freya dan Moses yang sama-sama satu universitas dan satu jurusan kedokteran telah menjalani hidup sebagai sepasang sahabat dekat. Sedangkan Gia dan Adrian, mereka melanjutkan pendidikannya di London. Gia yang masuk ke jurusan Seni dan Adrian dibidang bisnis. Berjalannya waktu, Gia sudah mulai mengerti perasaan Adrian pada Freya. Gia akhirnya memutuskan hubungannya dengan Adrian dan merelakan Adrian untuk mengejar cintanya pada Freya. Adrian pun akhirnya kembali ke Indonesia untuk Freya.
Ceritanya keren…
Untuk kalian yang suka cerita percintaan anak SMA, buku ini cocok banget untuk jadi bacaan waktu senggang, dan bagi teman teman yang belum membaca novel ini, buruaan deh beli bukunya !! Di kamin ceritanya menarik ( pake bangett deh pokoknya :D ).
Untuk kalian yang suka cerita percintaan anak SMA, buku ini cocok banget untuk jadi bacaan waktu senggang, dan bagi teman teman yang belum membaca novel ini, buruaan deh beli bukunya !! Di kamin ceritanya menarik ( pake bangett deh pokoknya :D ).
Jalan cerita
yang tidak mudah ditebak membuat para pembaca novel ini semakin penasaran dan
ingin membacanya hingga tuntas. Kegalauan kisah percintaan dalam novel ini
membuat para pembaca yang sedang jatuh cinta ataupun yang sudah memiliki
kekasih ikut menjadi galau. Karena di situ dijelaskan bagaimana perasaan
seseorang yang benar-benar jatuh cinta pada orang lain atau seseorang itu hanya
menyukainya. Ya, sesuai dengan apa yang saya tangkap dari novel ini, mencintai
berbeda dengan menyukai. Dan hal ini belum banyak dimengerti oleh remaja saat
ini. Dengan membaca buku ini, para remaja bisa membedakan cinta yang
sesungguhnya dengan hanya menyukai. Dengan begitu, para remaja tidak langsung
berpacaran dengan lawan jenis yang hanya disukainya. Lain halnya jika novel ini
dibaca oleh orang dewasa. Mereka akan langsung mengingat percintaan masa
SMA yang telah dilaluinya. Karena novel ini seperti menceritakan kehidupan
remaja pada umumnya, namun tetap dengan ciri khas Winna Efendi.
kereeen makasi kaak!! udah mebantu tugas bahasa indonesia saya :)
BalasHapus