Sabtu, 24 November 2012

Remember When [Novel]


Judul                         : Remember When
Penulis                      : Winna Efendi
Penerbit                     : Gagas Media
Tahun terbit               : 2011
Jumlah halaman         : 248 halaman
Genre                       : Novel 

          Winna Efendi adalah salah seorang penulis Indonesia yang namanya mulai menanjak karena cara penulisannya. Kisah cinta ABG yang biasanya terkesan picisan, bisa menjadi indah lewat tangan Winna. Remember When ini ditulis dari sudut pandang tokoh-tokohnya. Sehingga saat anda membacanya, anda akan seolah-olah mengintip beberapa diary anak-anak SMU dalam urutan kronologis, sehingga akhirnya anda akan mendapatkan keseluruhan ceritanya lengkap dengan perasaan masing-masing individu yang terlibat di dalamnya. Remember When merupakan novel keempat Winna setelah Kenangan Abu-Abu, Ai, Refrain, dan Glam Girls Unbelievable. Seperti novel-novel sebelumnya, Remember When berisi tentang cerita simple namun menarik. Ceritanya difokuskan pada empat tokoh utama dan settingnya adalah siswa SMA.



          Novel ini menceritakan persahabatan dan cinta empat sahabat. Freya, Gia, Moses, dan Adrian. Freya adalah seorang cewek cerdas, antisosial, apa adanya, dan cuek. Ia bersahabat dengan Gia, si cantik yang ceria, popular, dan selalu menemukan kenyamanannya saat melukis. Sementara Moses, dia tipikal cowok perfeksionis, kaku, disiplin, sulit mengekspresikan diri, tanggung jawab dan pintar. Ia bersahabat dengan Adrian yang berkepribadian terbalik dengannya. Adrian adalah cowok keren yang suka bermain basket dan merupakan cowok idaman cewek-cewek di sekolahnya.
Adrian berpacaran dengan Gia.Dan tak mau kalah, Moses juga berpacaran dengan Freya. Tentu saja tidak ada pasangan secocok mereka disekolah itu. Adrian dan Gia dengan tingkah heboh dan touchy mereka, serta Moses dan Freya yang keliatan cocok banget menyandang gelar Mr dan Mrs Perfekto karena sama-sama selalu mendapatkan peringkat umum di sekolah mereka.


          Freya yang sedikit antisosial menyebabkan Andrian yang merupakan pacar sahabatnya sendiri tidak akrab dengannya, bahkan jarang untuk mereka saling tegur satu sama lain. Hingga pada suatu hari, Adrian dan Freya hanya pergi berdua ke café tempat biasa mereka doubledate karena Moses sibuk dengan bimbingan belajarnya dan Gia yang masih di sanggar lukis. Hari itu merupakan hari dimana pertama kalinya Adrian merasa nyaman berada didekat cewek selain Gia, pacarnya sendiri.


          Hari demi hari Perubahan terjadi pada mereka berempat. Kekacauan ini mulai terjadi saat Freya merasa jenuh dengan hubungannya yang begitu-begitu saja karena Moses cenderung pemalu pendiam dan sibuk dengan kegiatan OSISnya. Dan Adrian yang merasa hubungannya mulai tidak sehat setelah kebohongan-kebohongan kecil yang ia buat serta kesalahannya telah meniduri Gia. Ditambah lagi, Adrian dan Freya ternyata sama-sama mempunyai perasaan suka satu sama lain tanpa sepengetahuan Gia dan Moses. Freya yakin bahwa cintanya selama ini adalah Adrian, bukanlah Moses. Begitupun dengan Adrian. Karena tidak mau memendam semua kebohongan terlalu lama, akhirnya Adrian memberanikan diri untuk bicara langsung ke Gia tentang persoalan ini. Gia yang sangat menyayangi Adrian sangat terpukul mendengar semua pengakuan Adrian.
          Lain halnya dengan Freya yang berada diantara dua posisi yang berat. Antara Moses, pacarnya yang sebebnarnya bukan cinta yang ia cari selama ini, atau Adrian pacar sahabat karibnya yang menurutnya Adrianlah cinta sejatinya. Disisi lain, Freya juga berfikir walaupun Moses bukanlah orang yang dia cari selama ini, tapi rasa sayangnya kepada Moses sudah tertanam dihatinya. Selain itu, Freya juga tidak tega melihat Gia yang bakal kehilangan separuh hidupnya kalau Adrian meninggalkannya. Akhirnya dengan berat hati, Freya memutuskan untuk menyudahi kebohongannya dan tak mau lagi menjalin hubungan atau menaruh perasaan pada Adrian.
          Freya dan Adrian akhirnya membuat kesepakatan untuk melupakan semua yang sudah terjadi diantara mereka. Adrian juga berjanji akan kembali pada Gia. Namun, Adrian tidak bisa menjepati janjinya. Adrian membuat pengakuan ke Moses bahwa dia sayang Freya. Kemarahan besar muncul dari diri Moses. Semuanya semakin rumit. Moses memutuskan hubungannya dengan Freya pada saat itu juga. Persahabatannya dengan Adrian juga kandas pada saat yang sama.
          Seperti halnya hubungan Adrian dan Moses, hubungan Gia dan Freya pun sudah sangat memburuk. Gia yang dulunya tak pernah terpisah dengan Freya, kini lebih memilih untuk bergaul dengan teman-temannya yang isi otaknya didominasi oleh hura-hura.
          Waktu terus berjalan dan hari kelulusan akhirnya tiba. Lagi lagi Moses mendapat nilai terbaik di sekolahnya. Pada saat itulah, Moses bertekad bulat untuk meminta maaf pada Freya, memaafkan Adrian dan berusaha mengembalikan persahabatannya dengan Adrian yang sempat mati agar bisa bersemi kembali.
Hubungan Freya, Moses dan Adrian kembali normal sebagaimana layaknya teman. Freya dan Moses yang sama-sama satu universitas dan satu jurusan kedokteran telah menjalani hidup sebagai sepasang sahabat dekat. Sedangkan Gia dan Adrian, mereka melanjutkan pendidikannya di London. Gia yang masuk ke jurusan Seni dan Adrian dibidang bisnis. Berjalannya waktu, Gia sudah mulai mengerti perasaan Adrian pada Freya. Gia akhirnya memutuskan hubungannya dengan Adrian dan merelakan Adrian untuk mengejar cintanya pada Freya. Adrian pun akhirnya kembali ke Indonesia untuk Freya.
Ceritanya keren…
Untuk kalian yang suka cerita percintaan anak SMA, buku ini cocok banget untuk jadi bacaan waktu senggang, dan bagi teman teman yang belum membaca novel ini, buruaan deh beli bukunya !! Di kamin ceritanya menarik ( pake bangett deh pokoknya :D ).
Jalan cerita yang tidak mudah ditebak membuat para pembaca novel ini semakin penasaran dan ingin membacanya hingga tuntas. Kegalauan kisah percintaan dalam novel ini membuat para pembaca yang sedang jatuh cinta ataupun yang sudah memiliki kekasih ikut menjadi galau. Karena di situ dijelaskan bagaimana perasaan seseorang yang benar-benar jatuh cinta pada orang lain atau seseorang itu hanya menyukainya. Ya, sesuai dengan apa yang saya tangkap dari novel ini, mencintai berbeda dengan menyukai. Dan hal ini belum banyak dimengerti oleh remaja saat ini. Dengan membaca buku ini, para remaja bisa membedakan cinta yang sesungguhnya dengan hanya menyukai. Dengan begitu, para remaja tidak langsung berpacaran dengan lawan jenis yang hanya disukainya. Lain halnya jika novel ini dibaca oleh orang dewasa. Mereka akan langsung mengingat percintaan masa  SMA yang telah dilaluinya. Karena novel ini seperti menceritakan kehidupan remaja pada umumnya, namun tetap dengan ciri khas Winna Efendi.

1 komentar:

  1. kereeen makasi kaak!! udah mebantu tugas bahasa indonesia saya :)

    BalasHapus